Kucing Emas
Kucing emas (pardofelis temminckii) merupakan jenis kucing liar berukuran medium yang memiliki panjang tubuh sekitar 66 hingga 105 cm, panjang ekor 40 hingga 57 cm, tinggi mencapai 56 cm dan berat badannya 9 sampai 15 kg. Warna kucing emas ini tentu saja cokelat keemasan, namun ada juga yang berwarna abu-abu ataupun cokelat tua.
Kucing langka ini merupakan hewan yang lebih banyak aktif di malam hari. Namun terkadang kita juga bisa menjumpainya di siang hari. Mangsa kucing emas antara lain tikus, reptil, burung, rusa muda, kambing, hingga anak kerbau. Meskipun kucing ini mahir memanjat, kucing ini cenderung lebih senang berburu di permukaan tanah. Kucing emas merupakan hewan yang lebih suka hidup sendiri (soliter) namun setelah menemukan pasangannya, dia akan setia pada pasangannya tersebut dan berburu bersama sama
Hewan ini disebut “Harimau Kujang” oleh masyarakat Sumatera. Mereka percaya bahwa kucing berwarna kuning emas ini mempunyai daya magis. Oleh karena itu, banyak orang yang ingin memilikinya. Kucing Ini sebenarnya sudah pernah dianggap punah pada tahun 2005 sampai akhirnya sebuah gambar kucing ini tertangkap kamera di wilayah Way Kambas, Lampung. Sejak saat itu kucing ini dilindungi oleh undang undang. Jumlah kucing ini tidak diketahui secara pasti, tetapi dapat dipastikan akan menurun setiap tahunnya jika terus terjadi perburuan terhadap kucing ini
Kumis Kucing
Orthosiphon
aristatus atau dikenal dengan nama kumis kucing termasuk tanaman dari famili
Lamiaceae/Labiatae. Tanaman ini merupakan salah satu tanaman obat asli
Indonesia yang mempunyai manfaat dan kegunaan yang cukup banyak dalam
menanggulangi berbagai penyakit.
Kumis kucing termasuk terna tegak, pada bagian bawah berakar
di bagian buku-bukunya dan tingginya mencapai 2 meter. Batang bersegi empat
agak beralur berbulu pendek atau gundul. Helai daun berbentuk bundar atau
lojong, lanset, bundar telur atau belah ketupat yang dimulai dari pangkalnya, ukuran
daun panjang 1 – 10 cm dan lebarnya 7.5mm – 1.5 cm. urat daun sepanjang pinggir
berbulu tipis atau gundul, dimana kedua permukaan berbintik-bintik karena
adanya kelenjar yang jumlahnya sangat banyak, panjang tangkai daun 7 – 29 cm.
Ciri khas tanaman ada pada bagian kelopak bunga berkelenjar, urat dan pangkal
berbulu pendek dan jarang sedangkan di bagian yang paling atas gundul. Bunga
bibir, mahkota yang bersifat terminal yakni berupa tandan yang keluar dari
ujung cabang dengan panjang 7–29 cm, dengan ukuran panjang 13 – 27mm, di bagian
atas ditutupi oleh bulu pendek berwarna ungu dan kemudian menjadi putih,
panjang tabung 10 – 18mm, panjang bibir 4.5 – 10mm, helai bunga tumpul, bundar.
Benang sari ukurannya lebih panjang dari tabung bunga dan melebihi bibir bunga
bagian atas. Buah geluk berwarna coklat gelap, panjang 1.75 – 2mm. 2.3. gagang
berbulu pendek dan jarang, panjang 1 mm sampai 6 mm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar